Oleh: Tim LuarKotaX
Jakarta, LuarKotaX - Ada berbagai kisah yang bisa diketahui hanya dengan melihat kondisi sepatu seseorang karena dapat menggambarkan kebiasaan dan kondisi seseorang.
Jakarta, LuarKotaX - Ada berbagai kisah yang bisa diketahui hanya dengan melihat kondisi sepatu seseorang karena dapat menggambarkan kebiasaan dan kondisi seseorang.
Hal itu adalah salah satu pelajaran yang didapat oleh Theodore Myron Tangkere Tangouw, 22 tahun, dari pengalamannya bekerja sebagai teknisi pembersih sepatu di Shoe Bible, sebuah toko dengan spesialisasi layanan membersihkan sepatu yang ada di Pasar Santa, Jakarta Selatan yang mulai dibuka sejak 2014.
“Saya bisa lihat si pemilik sepatu perokok atau tidak. Biasanya terlihat di sol sepatunya ada banyak bekas hitam sundutan rokok, akibat menginjak dan mematikan rokoknya,” ujar mahasiswa yang akrab di panggil Myron itu.
Ketika tim LuarKotaX menemuinya di Pasar Santa, Minggu (29/5/2016), Myron, yang menjalani pekerjaan ini sambil menjalani kuliah di fakultas hukum salah satu universitas swasta di Jakarta, sedang mengerjakan sepasang sepatu sneakers dari merek ternama yang sudah dipenuhi noda jamur. Sepatu yang sebelah kiri sudah berhasil dibersihkan sehingga terlihat sangat berbeda dengan kondisi sepatu sebelah kanan yang masih dipenuhi jamur.
Menurut Myron, sepatu seperti itu masih tergolong mudah untuk dibersihkan, walau memang tidak akan bisa kembali seperti baru.
“Yang paling aneh ada sepatu yang sudah kena semen dan semennya sudah kering. Kami berhasil menghilangkan semennya,” ujar Myron.
Bisnis membersihkan alas kaki ini dapat menjadi salah satu peluang bisnis bagi pelaku usaha kecil menengah dan bisnis ini tidak akan lekang oleh jaman karena setiap orang selalu mengenakan alas kaki dan semakin tingginya kesadaran pemakainya untuk memeliharanya lebih baik. Sepatu pun saat ini tidak lagi dianggap sebagai sekadar alas kaki tapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan berpakaian yang baik.
Peluang bisnis ini dapat menjadi pilihan usaha dengan omzet Rp 30 juta - Rp 75 juta perbulan.
“Bisnis ini perlu ada karena tidak semua orang mengerti cara membersihkan sepatu yang benar sesuai bahannya. Apalagi bila pemiliknya ingin sepatu bisa lebih awet,” ujar Myron.
Semua proses pembersihan sepatu dari awal sampai akhir dikerjakan menggunakan tangan mulai dari mencuci, menyikat dan mengeringkan sepatu. Satu pasang sepatu memerlukan waktu antara dua hingga tiga jam untuk dibersihkan tergantung kondisi dan bahan sepatu.
“Dari segi bahan, yang paling sulit dibersihkan adalah yang terbuat dari suede atau nubuck,” ujar Myron.
Saat ini gerai Shoe Bible sudah tersebar di sembilan lokasi di Jakarta, Yogyakarta dan Padang, Sumatra Barat. Pemiliknya adalah Yenda Hariaman yang memulai bisnis ini bersama temannya, Dian Maya. Keduanya adalah mantan karyawan produsen sepatu ternama di Banten.
Tarif jasa membersihkan sepatu ini mulai dari Rp 35.000 untuk sistem cuci cepat hingga Rp 147.000 untuk bahan kulit dan suede yang menggunakan bahan pencuci khusus. Shoe Bible juga melayani pengambilan sepatu di tempat atau layanan kirim untuk maksimal 3 pasang sepatu.
Myron mengatakan dalam sehari pernah ada pelanggan yang mengantarkan 24 pasang sepatu sekaligus untuk dibersihkan dengan model dan bahan yang beragam mulai dari sepatu kulit hak tinggi hingga sepatu olahraga untuk lari.
Shoe Bible mempekerjakan empat teknisi untuk membersihkan sepatu yang bekerja bergantian paruh waktu.
Bagi yang tidak sempat mengirim atau mengantar sepatunya ke gerai Shoe Bible, Myron memberikan tips singkat untuk perawatan sepatu agar sepatu kesayangan Anda awet.
“Bila basah, jangan dijemur dan jangan terpapar matahari. Cukup diangin-anginkan saja atau dikeringkan dengan pengering rambut atau kipas angin.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar